Senin, 01 Agustus 2016

SEJARAH DESA GUNUNG SALAK

Pada jaman dahulu sekitar abad ke enam belas tersebutlah pengembala ternak sapi yang merupakan abdi dari Kerajaan ( Puri ) Tabanan, yang mendapat tugas untuk mengembalakan ternak sapi dengan jumlah yang cukup banyak untuk digembalakan diwilayah pegunungan dikaki Gunung Batukaru yang merupakan wilayah kepemilikan Raja Tabanan saat itu, dengan tujuan untuk dikembangbiakan sambil menjaga keberadaan tanah milik raja.
Tersebutlah pengembala-pengembala tersebut dengan tekun memelihara sapi-sapi itu, sehingga berkembang biak dengan cepat sampai-sampai sapi itu, sampai tak terhitung lagi jumlahnya karena banyak berkembangbiak, para pengembala ada yang menggunakan sapinya untuk dilombakan atau dipakai hiburan rakyat dengan dilengkapi hiasan sejenis kalung yang disebut Gembeng. Pada suatu hari datanglah utusan dari sang raja yang memerintahkan agar sapi-sapi yang telah berkembang banyak tersebut agar dijual, dan oleh abdi itupun perintah sang raja dilaksanakan dengan menjual ternak sapi tersebut. Pada waktu itu nilai tukar/uang yang digunakan untuk membayar sapi-sapi itu adalah uang perak yang bahasa daerahnya disebut Selako.
Oleh karena banyaknya sapi yang dijual maka uang perak/ selako yang didapat oleh pengembala sapi sangat banyak, sehingga selanjutnya daerah tersebut merupakan penghasil uang perak/selako.
Lama kelamaan daerah itu berkembang dengan semakin berkembangnya jumlah penduduk, yang menempati daerah pengembalaan tersebut karena tempatnya cukup tinggi dan selalu menghasilkan selako yang sangat banyak, maka disebutlah daerah tersebut dengan nama Gunung Selako.
Waktu terus berjalan daerah itu akhirnya merupakan suatu perkampungan dengan penghasil selako sehingga lambat laun disebut sebagai Gunung Selako yang akhirnya pengucapannya menjadi Gunung Salak saat sekarang.
Demikian Sejarah singkat dari Desa Gunung Salak yang diambil dari ceritra rakyat dan informasi dari para pendahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar